Kau tahu mengapa aku tak pernah bisa
menjawab setiap kau tanya apa alasanku
mencintaimu? Karena jika beralasan, maka
itu
bukan cinta sungguhan.
Kau tahu mengapa aku mencegahmu saat kau
pergi, tapi tak melarangmu? Karena aku tahu,
kau pantas bahagia. Mungkin bukan aku yang
membuatmu bahagia.
Tapi, aku tak pernah tahu mengapa kau
memilih
pergi. Aku tak pernah tahu mengapa
kesempatan yang kau beri tidak sebanyak
yang
ku beri. Ah, itu hakmu.
Sakit yang kau beri mengajari aku banyak
hal
untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Sayang
kau tak ada di sini saat aku bisa menjadi
lebih
baik.
Terimakasih untuk perjalanannya,
terimakasih
untuk pembelajarannya. Kau dan aku punya
cerita, meski mungkin tamatnya tidak
seperti
yang aku mau.
Hatiku masih hancur, aku tidak yakin “waktu”
bisa menyembuhkan. Tapi aku selalu yakin
“proses” dalam “waktu” lah yang akan
menyembuhkan hatiku.
Jaga diri, kuharap kau baik-baik saja.
Doaku tak
pernah putus untuk kebahagiaanmu. Salam
untuk dia yang kini menjagamu. Aku yakin
dia
orang baik.
Terimakasih dan maaf aku
tidak pernah menjadi manusia yang cukup
baik
untukmu dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar